Ayo Kita Sekolah

Mereka Bisa Aku Juga Pasti Bisa By www.ayokitakesekolah.blogspot.com

Ayo Kita Sekolah

Rajin Pangkal Pandai, Setiap Waktu Adalah Brlajar, Capailah Cita-Citamu Setinggi Langit By www.ayokitakesekolah.blogspot.com

Ayo Kita Sekolah

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By www.ayokitakesekolah.blogspot.com

Ayo Kita Sekolah

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By www.ayokitakesekolah.blogspot.com

Ayo Kita Sekolah

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By www.ayokitakesekolah.blogspot.com

Kebijakan Penetapan Jumlah Hari Sekolah Wewenang Pemda

Kebijakan Penetapan Jumlah Hari Sekolah Wewenang Pemda
Jakarta, 15 Agustus 2014 --- Kebijakan penetapan jumlah hari sekolah merupakan wewenang pemerintah daerah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, menegaskan, Kemdikbud tidak dalam kapasitas untuk mengatur jumlah hari.

Adapun kebijakan penambahan jam belajar dalam Kurikulum 2013 sebanyak 4-6 jam per minggu, bersifat distributif dan pengaturannya diserahkan kepada pemda. ”Kalau dari Kurikulum 2013 tidak harus menambah hari, tetapi jika didistribusikan 4-6 jam per minggu tersebut, maka setiap harinya hanya menambah 35-45 menit,” kata Mendikbud pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (13/08) malam.
Penambahan ini dikarenakan ada mata pelajaran yang jamnya ditambah, yaitu bahasa Indonesia, kewarganegaraan, budi pekerti, pendidikan agama, dan matematika. “Pemda yang mengatur lima atau enam hari sekolah”.

Mendikbud menyebutkan, ada beberapa alasan mengapa penambahan jam belajar di sekolah dilakukan. Pertama, semakin panjang waktu siswa di sekolah dengan kegiatan yang disusun dan terkontrol dengan baik maka akan menambah pengetahuan.

Selain itu, penambahan jam belajar di sekolah juga menjawab salah satu fenomena yang sedang marak terjadi, yaitu semakin banyak orang tua yang bekerja di luar rumah. Apabila anak cepat pulang dari sekolah namun tidak dalam pengawasan orang tua, dapat mendorong si anak untuk melakukan perbuatan negatif. “Kalau dia tinggal di sekolah lebih lama, dia akan mendapat virus positif lebih banyak,” katanya.
Jika dikaitkan dengan perbandingan jumlah jam belajar pendidikan dasar anak-anak usia sekolah di negara OECD, jumlah jam belajar di Indonesia masih tertinggal. Rata-rata lama sekolah untuk seorang anak mengenyam pendidikan dasar di Indonesia, SD—SMP, adalah 6.000 jam. Sedangkan di negara-negara OECD rata-ratanya 6.800 jam.

Mendikbud juga mengatakan, pertimbangan lainnya adalah saat ini bermunculan fenomena tumbuhnya sekolah fullday di masyarakat, yaitu sekolah yang pembelajarannya berlangsung satu hari penuh. Untuk model seperti ini, kata Menteri Nuh, meskipun sangat baik tapi belum bisa dilaksanakan di sekolah negeri. Karena untuk penyelenggaraannya membutuhkan konsekuensi pembiayaan yang lebih banyak.

“Kalau anak seharian di sekolah, mereka lebih terkontrol, tapi kan mereka harus disiapkan makanannya. Siapa yang harus menyiapkan makanannya, itu tentu jadi pertimbangan,” katanya. (Aline Rogeleonick)
read more

Sekolah Dasar

Sekolah Dasar
Sekolah dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat).

Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.

Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Nomor 20 Tahun 2001) Pasal 17 mendefinisikan pendidikan dasar sebagai berikut:

(1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
(2) Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang 
 
sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
read more

Cara Mendidik Anak yang Baik

Cara Mendidik Anak yang Baik
Mendidik anak itu sulit-sulit gampang. Apalagi bagi orang tua yang baru. Yang penting, harus sabar dan kita mengerti bahwa anak-anak itu akalnya belum seperti orang dewasa. Belum sempurna. Oleh karena itulah anak-anak di dalam Islam belum dikenai kewajiban ibadah seperti sholat hingga mereka balligh (puber).
Apalagi saat mereka di usia 2 tahun ke bawah. Coba perhatikan. Bukan cuma jari-jari mereka yang kecil. Tapi tangan, kaki, dan kepala mereka. Otaknya pun kecil. Saat di bawah 1 tahun mereka belum bisa berjalan dan bicara. Secara fisik dan akal, mereka memang masih lemah. Akal mereka tidak sama dengan akal orang dewasa. Jadi kita tidak bisa memaksa mereka untuk memahami perintah kita.

Saat anak saya Irfan mencemplungkan HP saya ke dalam gelas berisi air sehingga rusak, meski kesal saya tidak marah. Ini karena ibu saya cerita bahwa saat kecil saya juga mencemplungkan radio ke dalam air. Padahal radio saat itu juga mahal. Saat Irfan menggunting-gunting daun, saya juga ingat saat kecil saya “bahagia” sekali saat menggunting-gunting daun. Jadi kita tidak perlu marah melihat “kenakalan” anak-anak di bawah 5 tahun. Semua balita memang begitu. Tugas kita hanya menasehati mereka dengan baik.
Dan kita harus paham, dibanding anak-anak kita yang beratnya paling cuma 10-20 kg, berat kita yang bisa 70 kg lebih itu ibarat raksasa bagi anak-anak. Pukulan yang menurut kita tidak sakit, bisa mematikan bagi mereka. Jadi hati-hati dalam memukul anak. Berapa banyak anak yang tewas akibat orang tua yang jahil dalam memukul anaknya. Na’udzu billah min dzalik!

Dalam mendidik anak, meski harus tegas tapi tetap lemah-lembut. Utamakan dialog. Jika pun harus mencegah, tangkap tangannya sehingga dia tidak bisa melakukan hal yang tidak diinginkan.
Dalam Islam, orang tua harus memberi nama yang baik kepada anak-anak. Karena nama itu adalah doa.
Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, ” Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Nabi Saw menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu).” (HR. Aththusi).

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Abul Qasim, Rasulullah saw. bersabda: Berikanlah nama dengan namaku, tetapi jangan memberikan julukan dengan julukanku. (Shahih Muslim No.3981)
Dari Ibnu Umar ra, Nabi bersabda: Nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah (Hamba Allah) dan Abdurrahman (Hamba Yang Maha Pengasih) [HR Muslim]

Hendaknya orang tua juga meng-aqiqahkan anaknya guna menebus anaknya dengan menyembelih 2 ekor kambing untuk anak lelaki dan 1 ekor kambing untuk anak perempuan.
Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad]
Dari Aisyah dia berkata : Rasulullah bersabda : “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” [HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah]

Orang tua juga harus menanamkan Tauhid kepada anaknya agar mereka beriman dan hanya menyembah Allah. Bukan Tuhan lainnya. Kita harus menanamkan 6 rukun Iman dan mengajari anak kita sehingga mereka bisa sholat dan puasa. Kita harus mengajak anak kita sholat ketika mereka berusia 7 tahun. Saat umur 10 tahun, kita bisa memukul mereka (dgn pukulan yang tidak menyakiti seperti di paha) jika mereka tidak mau sholat.

Ajarkan anak-anak anda mengaji. Sehingga bisa fasih membaca Al Qur’an. Bisa di sekolah Islam, bisa juga mengikuti pengajian. Jangan sekolahkan anda di sekolah Kristen. Meski menurut anda baik, tapi agama/akhirat adalah hal yang utama.

Ini nasehat Luqman kepada anaknya. Beliau adalah seorang yang saleh yang namanya diabadikan sebagai nama satu surat di dalam Al Qur’an:

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kelaliman yang besar”.  [Luqman 13]

Ummat Islam tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah atau musyrik.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.  Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ [Luqman 14]

Ibu kita mengandung kita selama 9 bulan. Beliau juga sampai berdarah-darah dengan resiko kehilangan nyawa ketika melahirkan kita. Belum lagi mereka harus sabar merasakan rengekan dan tangisan kita bahkan mungkin pukulan kita ketika masih kecil. Mereka memberi kita makan, minum, pakaian, pendidikan, dan sebagainya. Sudah sepantasnya kita berbakti pada mereka.

Tidak Mengikuti Orang Tua dalam Kemaksiatan dan Berbuat Baik kepada Mereka
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Luqman 15]

Berbuat Baik Meski Sedikit
Lukman berkata: “Hai anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan membalasinya.  Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” [Luqman 16]
Mengerjakan Shalat, Menyuruh Kebaikan dan Melarang Kemungkaran, serta Bersabar
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” [Luqman 17]

Kita juga harus mendidik mereka tentang akhlaq seperti rendah hati, sabar, menyayangi sesama, sederhana, dsb. Larang mereka dari sifat sombong, pamer, kikir, dengki, dsb. Yang lebih baik adalah selain dengan nasehat kata-kata, kita memberi mereka contoh dengan perbuatan kita. Learning by example!
Sesungguhnya tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhari, Ahmad, dan Al-Hakim)

Nabi memerintahkan para orang tua untuk mengajari anak-anaknya berenang dan memanah:

“Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah.” (HR. Ath-Thahawi).
Baca selengkapnya di:

Artinya kita juga harus melatih anak kita agar sehat dan kuat. Tidak sakit-sakitan.
Selain mencintai Allah, RasulNya, dan orang tua kita, kita juga harus menyayangi anak kita:
Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra. dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya. (Shahih Muslim No.4283)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Aqra` bin Habis pernah melihat Nabi saw. sedang mencium Hasan. Dia (Aqra` bin Habis) lalu berkata: Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak namun aku tidak pernah mencium satupun dari mereka. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi. (Shahih Muslim No.4282)
Baca selengkapnya di:

Jika anak kita lebih dari 1, hendaknya kita berlaku adil. Kita tidak boleh membeda-bedakan mereka.
Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).
Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu. (HR. Bukhari dan Muslim)
 Sama ratakan pemberianmu kepada anak-anakmu. Jika aku akan mengutamakan yang satu terhadap yang lain tentu aku akan mengutamakan pemberian kepada yang perempuan. (HR. Ath-Thabrani)
Kita wajib memberi nafkah bagi istri dan anak-anak kita. Menyediakan mereka pakaian, makanan, pendidikan, dsb:

Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggungjawab keluarga. (HR. Abu Dawud).
Bukanlah dari golongan kami orang yang diperluas rezekinya oleh Allah lalu kikir dalam menafkahi keluarganya. (HR. Ad-Dailami)
read more

Cara Daftar SD Negeri Online di DKI Jakarta


Cara Daftar SD Negeri Online di DKI Jakarta
Jika anda ingin mendaftarkan anak ke sekolah SD Negeri di DKI Jakarta secara online atau pun ingin melihat apakah anak anda lulus atau tidak, silahkan klik di sini:

Masukkan No Akte Kelahiran, No Kartu Keluarga yang baru, nama anak, tempat tanggal lahir anak, nama orang tua, nama pendaftar, jenis kelamin, kota, serta SDN yang dituju.

Setelah itu cetak/print file verifikasi untuk dibawa ke sekolah. Oleh karena itu, pakailah komputer yang ada printernya. Jika ada masalah, coba datangi langsung sekolahnya.

Ini program sistem penerimaan murid baru dari Telkom untuk sekolah2 swasta atau yang ingin menerapkan sistem tersendiri:
http://siap-ppdb.com
read more